Surabaya, Kampus Ursulin – Sanmaris. Jumat (12/09/2025) – Hari Kunjung Perpustakaan merupakan momen istimewa bagi semua pencinta membaca, tak terkecuali bagi anak-anak SD Santa Maria Surabaya. Kali ini, kesempatan untuk mengenal perpustakaan lain selain milik SD Santa Maria diberikan kepada siswa kelas 2. Dengan mengenal perpustakaan lain, diharapkan wawasan anak-anak semakin terbuka bahwa masih ada perpustakaan lain di luar sekolah mereka.

Tibalah hari yang dinantikan. Dengan semangat membara dan wajah gembira, siswa kelas 2 SD Santa Maria Surabaya mengunjungi perpustakaan SMP–SMA. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi mereka untuk melihat dan mengenal lebih dekat fasilitas perpustakaan di unit lain.

Sepanjang perjalanan, anak-anak tampak antusias dan tak henti-hentinya mengungkapkan rasa penasaran untuk segera sampai di perpustakaan. Perpustakaan SMP–SMA terletak di bagian depan kompleks Santa Maria Surabaya, tepat di area unit SMP, sehingga anak-anak harus melewati area SMP dan SMA sebelum tiba.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kunjung Perpustakaan, yang diperingati setiap tanggal 14 September. Momen ini menjadi sarana penting untuk menumbuhkan budaya membaca sekaligus memperkuat literasi siswa.

Sekitar 59 siswa kelas 2A, 2B, dan 2C ikut serta dalam kunjungan ini dengan didampingi empat guru: Ibu Anita, Ibu Endang, Ibu Lia, dan Ibu Yeni. Kehadiran mereka disambut hangat oleh empat pustakawan yang bertugas. Anak-anak tampak terpukau melihat kemegahan ruang perpustakaan.
“Wiihhh… kereeen!” seru Enrique, siswa kelas 2B, spontan. Suasana semakin ceria dengan lantunan musik dan lagu anak-anak yang diputar di ruangan tersebut.

Kak Shaun dan Kak Bella, siswa SMP yang mendapat tugas khusus dari Tim Kesiswaan, turut menyambut dan memberikan penjelasan mengenai tata cara serta tata tertib di perpustakaan. Penjelasan mereka disampaikan secara runtut dan disertai pemutaran video edukatif, sehingga anak-anak semakin memahami cara memanfaatkan fasilitas perpustakaan dengan baik.

Kegiatan di perpustakaan tidak hanya berhenti pada pengenalan aturan, tetapi juga dilengkapi dengan permainan dan game interaktif yang dipandu langsung oleh pustakawan. Semangat anak-anak yang begitu tinggi membuat suasana semakin meriah. Mereka dengan antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, bahkan aturan “silentium” (diam di perpustakaan) mulai terasa diterapkan. Hadiah-hadiah kecil pun dibagikan kepada anak-anak yang berpartisipasi aktif.
“Seru banget, lho!” ujar Janied, siswa kelas 2C, dengan gembira.

Setelah sesi permainan, anak-anak dipersilakan memilih buku bacaan sesuai keinginan. Meja dan kursi perpustakaan pun segera terisi. Mereka membaca dengan tertib dan tenang, hanya sesekali terdengar obrolan kecil. Selain membaca, mereka juga semakin mengenal dunia perpustakaan.
“Kalau belum dijemput, aku mau nunggu di sini,” kata Jolie, siswa kelas 2A.

Di akhir acara, siswa mendapat hadiah menarik dari pustakawan. Sebelum rombongan kembali ke kelas, pustakawan berpesan agar anak-anak rajin membaca, karena buku adalah jendela dunia.

Penulis: Natalia Siska & Endang Widayati
Editor: Endang Widayati