News &
Updates

News Image

Share

My Adventure in Makoya: A Day Full of Fun and Learning
30 Januari 2025

Surabaya, Kampus Ursulin. Sanmaris, burung berkicau riang dan angin berhembus lembut pada Jumat pagi itu, menyambut hari yang penuh kegembiraan. Dengan semangat pagi yang meluap-luap, tas punggung sudah terpasang di pundak, siap untuk perjalanan yang telah lama dinanti. Ya, hari itu adalah waktunya field trip yang sangat ditunggu-tunggu. Bersama teman-teman dari SD Santa Maria Surabaya, kami berangkat menuju Makoya, tempat belajar sambil bermain di luar kelas.

Riang canda, tawa, bahkan tarian dan nyanyian mengiringi perjalanan kami di dalam bus. Suasana yang penuh keakraban itu membuat perjalanan terasa singkat. Sebelum kami menyadarinya, bus sudah berhenti di depan Makoya, dan rasa penasaran pun semakin memuncak. Sesampainya di sana, kami disambut dengan senyum hangat dari kakak-kakak pendamping. Sapaan ramah mereka membuat kami merasa seperti tamu istimewa.

Kegiatan dimulai dengan games kerjasama, di mana kami diajak bermain untuk saling mengenal teman dari kelas lain. Keseruan benar-benar dimulai, kami dipasangkan alat pengaman dan akhirnya giliran mencoba flying fox tiba. Rasanya seperti menjadi burung yang terbang bebas. Dengan langkah penuh antusias, kami menaiki tangga tinggi, lalu meluncur dari ketinggian 20 meter. Angin yang menerpa wajah saat meluncur memberikan sensasi luar biasa, benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Dari atas sana, keindahan alam terasa begitu nyata, sebuah keajaiban yang sulit dilupakan.

Petualangan terus berlanjut. Kami menjadi Robin Hood dadakan, belajar memanah dengan lincah dan penuh semangat. Tak hanya itu, kami diajak belajar membuat batik jumputan. Prosesnya ternyata seru sekali. Kelereng kecil diikat dengan kain, lalu dicelupkan ke pewarna pakaian. Ketika hasilnya kering, kain yang tadinya polos berubah menjadi karya seni yang indah. Yang lebih seru, hasil batik itu bisa kami bawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Namun, belajar di Makoya bukan hanya soal kesenangan. Kami juga diajarkan untuk menghargai kerja keras para petani. Dengan penuh semangat, kami turun langsung ke sawah berlumpur, mencoba menanam padi menggunakan teknik "tandur" (tanam mundors. Tangan kotor, kaka penuh lumpur, tapi hati kami dipenuhi rasa syukur dan penghargaan terhadap makanan yang sering kita nikmati tanpa tahu betapa silit proses menanamnya.

Setelah puas bermain lumpur, keseruan belum berakhir. Kami mengikuti kegiatan water rescue, menjadi tum SAR yang berusaha menyeberang dengan menggunakan ban sebagai kapal Tantangannya, Hanya satu kaki yang bisa digunakan untuk mendayung. Kami harus berlomba untuk sampai ke ujung. Gelak, tawa dan sorsk-sorai membuat aktivitas ini jadi semakin seru.

Sebagai penutup yang sempurna, kami menghabiskan waktu dengan bermain air. Berenang di kolam bersama teman-teman menjadi momen penuh tawa, canda, dan kebahagiaan. Setelah itu, kami membersihkan diri, berganti pakaian, dan menikmati makan siang bersama di aula Makoya. Makan terasa lebih nikmat saat dinikmati bersama teman-teman.

Sehari di Makoya adalah pengalaman yang luar biasa. Kami tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga belajar banyak hal berharga kerja sama, kreativitas, menghargai alam, dan mensyukuri anugerah Tuhan. Perjalanan ini akan selalu menjadi kenangan indah dalam hati kami. Sampai jumpa di field trip berikutnya, Makoya!

 

Penulis Wali Kelas I

Editor Veronika Rini