Surabaya, Kampus Ursulin - Sanmaris, Pada hari Jumat ini suasana terasa berbeda. Banyak lomba diikuti oleh anak-anak, dan setiap jenjang kelas memiliki warna kegiatan yang berbeda. Mulai dari lomba pesan berantai, lomba lektor, hingga lomba bermazmur.
Kelas 1–3 mengikuti lomba menyampaikan pesan secara berantai. Keseruan anak-anak kelas 1–3 dalam menyampaikan pesan kepada teman-temannya membuat suasana panas-dingin. Semua bersorak-sorai memberikan dukungan agar teman-temannya berhasil dan menang.

Banyak kejadian lucu yang menghebohkan. Ada yang menangis karena temannya tidak paham pesan yang disampaikan, ada yang kebingungan harus berkata apa, ada yang belum selesai menulis di akhir, bahkan ada yang disalahkan oleh teman kelompoknya. Ada pula yang menangis karena waktu lomba telah berakhir. Namun, pada akhirnya semua anak kembali ceria berkat dukungan wali kelas masing-masing. Dalam hal ini, para wali kelas berperan penting dengan memberikan pengertian dan dukungan. Mereka menjelaskan kepada anak-anak bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama tim.

Sukacita dan kehebohan masih terasa hingga babak semifinal. Para juri dan guru kelas pun ikut heboh melihat polah tingkah anak-anak mereka yang lucu, menggemaskan, dan menghibur. Semua memberikan semangat kepada anak-anak didiknya. Hiruk pikuk terdengar di mana-mana.

Suasana berubah ketika lomba dilanjutkan di ruang doa. Hening, tenang, dan khidmat terasa memenuhi ruangan. Lomba ini diikuti oleh kakak kelas 4–6. Suara lantang dan berwibawa dari para lektor cilik menyelimuti ruang doa, sementara alunan merdu para pemazmur terdengar syahdu. Para juri tertegun melihat kemampuan lektor dan pemazmur cilik ini. Sungguh suatu berkat mendengar keindahan dan keagungan karya Tuhan melalui suara anak-anak.

Penulis: Filomena Samiadji Hartanto
Editor: Endang Widayati